ACARA
PRAKTIKUM V “UJI VIGOR BENIH”
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Benih merupakan biji
tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman, artinya benih memiliki fungsi
agronomis. Untuk itu benih yang diproduksi dan tersedia harus bermutu tinggi
agar mampu menghasilkan tanaman yang mampu berproduksi maksimal. Viabilitas
benih merupakan daya hidup benih yang dapat ditunjukan oleh metabolisme atau
pertumbuhan benih. Secara umum pengujian viabilitas benih mencakup pengujian
daya berkecambah atau daya tumbuh dan pengujian vigor benih. Perbedaan antara
daya berkecambah dan vigor benih adalah bila informasi daya berkecambah
ditetukan oleh kecambah yang tumbuh normal pada lingkungan yang optimum,
sedangkan vigor ditentukan oleh kecambah yang tumbuh normal pada lingkungan
yang suboptimum atau bibit yang tumbuh di lapangan.
Mutu benih merupakan sebuah konsep yang
kompleks yang mencakup sejumlah faktor yang masing-masing mewakili
prinsip-prinsip fisiologi, misalnya daya berkecambah, viabilitas, vigor dan
daya simpan (Sadjad, 1993). Mugnisyah dan Setiawan (1991) menyatakan bahwa
benih bermutu tinggi adalah benih yang murni genetis, dapat berkecambah, vigor
tidak rusak, bebas dari kontaminan dan penyakit, berukuran tepat, cukup
dirawat, dan secara keseluruhan berpenampilan baik. Mutu benih mencakup mutu
fisik, fisiologis dan genetis, serta memenuhi persyaratan kesehatan benih. Mutu fisik benih diukur dari
kebersihan benih,
bentuk, ukuran,
dan warna cerah yang homogen serta benih tidak mengalami kerusakan mekanis atau kerusakan karena
serangan hama dan penyakit. Mutu fisiologis diukur dari viabilitas benih, kadar air maupun
daya simpan benih. Mutu
genetik dapat
diukur dari tingkat kemurniannya (Mugnisyah et al., 1994) .
Benih berperan dalam membawa perubahan
dalam pertanian. Penggunaan benih unggul bermutu memiliki beberapa keunggulan,
anatar lain: menghindarkan kerugian waktu, tenaga, dan biaya yang disebabkan
karena benih tidak tumbuh atau memiliki mutu rendah, menghasilkan produk tinggi
dan benar sesuai dengan varietas, dan tanaman tumbuh cepat dan serempak
(Sadjad, 1993). Benih padi yang dikatakan memiliki daya pertumbuhan baik
adalah benih dengan viabilitas mencapai 80% ke atas. Benih dengan viabilitas
tinggi tentunya memiliki daya vigor benih yang kuat, karena didukung oleh
komponen cadangan makanan dalam biji yang cukup untuk menopang pertumbuhan awal
dari biji sebelum memperoleh makanan dari dalam tanah.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari praktikum uji vigor benih adalah:
·
Mahasiswa diharapakan
mampu melakukan pengujian vigor benih dengan dua perlakuan yang berbeda yaitu
pasir dan batu bata.
·
Mahasiswa mampu
menghitung dan mengidentifikasi kemampuan tumbuh benih kedelai.
1.3 MANFAAT
Manfaat dari praktikum antara lain:
·
Mengetahui metode untuk menguji kekuatan tumbuh benih berkecambah
(Vigor)
·
Mahasiswa memahami upaya pengujian benih dan kekuatan benih
sebagai representasi sebelum benih ditanam dilapangan.
·
Mahasiswa dapat menghitung dan mengerti cara menghitung koefisien
vigor, indeks vigor, prosentase vigor, laju vigor, nilai vigor puncak,
rata-rata vigor harian dan nilai vigor.
BAB II
METODOLOGI
2.1 ALAT
DAN BAHAN
Alat dan Bahan yang digunakan antara lain:
1.
Benih tanaman kedelai varietas
anjasmoro
2.
Bak perkecambahan
3.
Kerikil batu bata
4.
Pasir
5.
Tanah
6.
Air
7.
label
2.2 CARA
KERJA
a. Siapkan
bak perkecambahan dan media tanam (pasir, kerikil bata dan tanah)
b. Tanam
benih kedelai varietas anjasmoro masing masing bak 50 benih.
c. Beri label pada masing masing bak yang telah
ditanami benih.
d. Siram
kemudian simpan dan amati tiap harinyA.
pengamatan yang
dlakukan antara lain:
§ Koefisien
Vigor
§ Indeks
Vigor
§ Prosentase
Vigor
§ Laju
Vigor
§ Nilai
Vigor Puncak
§ Rata-Rata
Vigor Harian dan
§ Nilai
Vigor.
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL
Hasil Pengamatan Uji Vigor
No
|
Media
|
Varietas
|
Pemgamatan Heri Ke…
|
Total
|
||||||
Media Pasir
|
Anjasmoro
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
||
1
|
Ulangan 1
|
0
|
0
|
0
|
16
|
8
|
3
|
5
|
32
|
|
2
|
Ulangan 2
|
0
|
0
|
0
|
25
|
4
|
5
|
2
|
36
|
|
3
|
Ulangan 3
|
0
|
0
|
0
|
23
|
9
|
7
|
0
|
39
|
|
Media Batu Bata
|
||||||||||
1
|
Ulangan 1
|
0
|
0
|
0
|
16
|
13
|
6
|
0
|
36
|
|
2
|
Ulangan 2
|
0
|
0
|
0
|
36
|
7
|
5
|
0
|
48
|
|
3
|
Ulangan 3
|
0
|
0
|
0
|
26
|
11
|
3
|
2
|
42
|
Hasil Perhitungan uji vigor
No
|
Media
|
Varietas
|
Keterangan
|
|||||||
Media Pasir
|
Anjasmoro
|
Cv
|
Iv
|
Dv
|
Lv
|
Np
|
Mcd
|
Nv
|
||
1
|
Ulangan 1
|
20,3
|
6,31
|
64%
|
4,90
|
4,8
|
4,57
|
21,93
|
||
2
|
Ulangan 2
|
21,9
|
8,16
|
71%
|
4,36
|
5,8
|
5,14
|
29,81
|
||
3
|
Ulangan 3
|
21,7
|
8,71
|
78%
|
4,58
|
6,4
|
5,57
|
35,64
|
||
Media Batu Bata
|
||||||||||
1
|
Ulangan 1
|
21,8
|
7,6
|
72%
|
4,58
|
3,8
|
5,14
|
19,53
|
||
2
|
Ulangan 2
|
22,9
|
11,2
|
96%
|
4,35
|
8,6
|
6,85
|
58,97
|
||
3
|
Ulangan 3
|
21,9
|
9,48
|
84%
|
4,54
|
7,4
|
6
|
44,4
|
3.2 PEMBAHASAN
Uji
vigor benih kedelai varietas anjasmoro dengan menggunakan dua perlakuan yakni media pasir dan batu
bata dengan masing masing 3 kali ulangan. Dalam
setiap bak ulangan yang sudah berisi media
tanam di tanami benih dengan Jumlah 50 benih varietas anjasmoro
setelah itu siram kemudian simpan didalam greenhouse. perlakuan yang dilakukan
selanjutnya adalah setiap hari meyiram
benih kedelai dan mengamati pertumbuhanya.
Dalam praktikum ini
bisa kita lihat hasil uji vigor kedelai
varietas anjasmoro dengan dua metode
perlakuan menggunakan metode media pasir dan media batu bata. Benih mulai
mengalami pertumbuhan perkecambahan pada hari keempat dengan jumlah yang cukup
banyak namun tidak semua benih tumbuh kemudian dilanjutkan pada hari berikutnya
hingga hari ketuju benih masih tumbuh namun dengan jumlah yang lebih sedikit
bisa dilihat pada data tabel diatas hasil pengamatan uji vigor. Dapat dikatakan
bahwa kemampuan vigor benih (kekuatan
untuk tumbuh) vigor benih kedelai
ini cukup tinggi, karena setelah
3 hari bibit kedelai mengalami
pertumbuhan selanjutnya masih tumbuh dan
terus melakukan perkembangan.
Dari hasil data
pengamatan selama satu minggu untuk mengetahui hasil perbandingan kecepatan
vigor dari dua metode dapat ditentukan oleh perhitugan antara lain koefisien
vigor, indeks vigor, prosentase vigor, laju vigor, nilai vigor puncak,
rata-rata vigor harian dan nilai vigor. Pada metode pasir menggunakan 3 ulangan
nilai prosentase vigor paling tinggi didapatkan pada ulangan ke 3 dengan jumlah
78%, sedangkan pada metode menggunakan batu bata nilai prosentase vigor paling
tinggi didapatkan pada ulangan ke 2 dengan jumlah 96%. Sehingga dapat
diketetahui bahwa vigor benih kedelai mampu tumbuh lebih cepat dan banyak pada
metode menggunakan media batu bata hal ini disebabkan oleh sifat fisik batu bara yang berbentuk krikil krikil
sehingga terbentuk rongga pori yang cukup besar namun masih mampu menyimpan
kadar air yang cukup bagi tanaman berbeda dengan pasir yang memiliki sifat tidak
mampu menyimpan kadar air yg cukup sehingga benih kekurangan air sehingga
menghambat pertumbuhan benih.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pada hakekatnya vigor
benih harus relevan dengan tingkat produksi, artinya dari benih bervigor tinggi
akan dapat dicapai tingkat produksi yang tinggi. Hasil dari analisa data pada benih kedelai varietas anjasmoro pada
metode pasir menggunakan 3 ulangan didapatkan nilai prosentase vigor paling
tinggi pada ulangan ke 3 dengan jumlah 78%
dan paling rendah pada ulangan ke 1. Sedangkan pada metode menggunakan
batu bata nilai prosentase vigor paling tinggi didapatkan pada ulangan ke 2
dengan jumlah 96% dan paling rendah pada ulangan ke 1. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan
media tanam pada uji vigor ini sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena benih pada umumnya membutuhkan banyak energi untuk berkecambah. Jika
keadaan lingkungannya sub-optimum maka benih harus mengeluarkan energi tambahan
untuk dapat berkecambah dengan normal. Keadaan lingkungan sangat berpengaruh
terhadap daya berkecambah benih.
4.2 SARAN
Diharapakan alat dan
bahan sudah disiapkan sebelum jam prsktikum dimulai sehingga pelaksanaan
praktikum bisa langsung dimulai sesuai jam yang ditentukan tanpa ada
keterlambatan. Dan Diharapkan
sarana dan prasarana praktikum mengalami kemajuan yang lebih baik dari tahun
sebelumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Sevila
.1988. Mutu Benih.Copyright © Teknologi Benih.
Sadjad syamsoeoed. 1994. Kuali'ikasi
metabolism benih" @jakarta
: Press Grasindo
Sadjad syamsoeoed.1993.
dari benih
kepada benih. jakarta : Press
Grasindo
Sadjad, 1993. prinsip-prinsip fisiologi benih
Mugnisyah dan
Setiawan (1991) benih bermutu tinggi
The King Casino Hotel | Jamul Casino & Spa
BalasHapusThe King Casino Hotel https://deccasino.com/review/merit-casino/ is set 1 mile south of Jamul Casino, 1 MPRC 1xbet app Blvd, Jamul, Georgia. 바카라 사이트 View map. This casino offers a variety of gaming ventureberg.com/ options including slots, https://jancasino.com/review/merit-casino/