A.
Latar
Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari tanah, dalam dasar ilmu
tanah dapat dipelajari mengenai penentuan berat isi dan berat jenis partikel
tanah. Berat isi berhubungan dengan padatan tanah, porositas dan bahan organik.
Selain itu dalam pengaplikasianya, kondisi berat isi sangat mempengaruhi
infiltrasi, konsistensi, pergerakan akar dan pengolahn lahan. Hal inilah yang
menunjukan bahwa berat isi masih berhubungan dengan sifat tanah yang lain. Oleh
karena itu berat isi dan berat jenis partikel tanah sangat diperlukan untuk
dipelajari sehingga pengetahuan mengenai berat isi dan berat jenis tanah
semakin bertambah. Dan kita dapat menghitung dan menentukan berat isi dan berat
jenis suatu tanah. Data sifat-sifat
fisik tersebut diperlukan dalam perhitungan penambahan kebutuhan air, pupuk,
kapur dan pembenahan tanah dalam satuan lahan tahan sampai kedalaman tertentu.
Berat tanah juga diperlukan dalam perhitungan pemberian pupuk, penambahan kapur dan pembenah tanah untuk
satuan luas lahan. Oleh karena itu sangat diperlukan pemahaman tentang berat
isi dan berat jenis tanah.
B.
Tujuan
Praktikum
1. Untuk
memahami pengartian dari berat isi dan berat jenis tanah
2. Untuk
memahami cara menentukan berat isi dan berat jenis tanah
3. Untuk
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi berat isi dan berat jenis tanah
C.
Alat
dan Bahan
C.1. Penetapan berat isi C.2. Penetapan berat jenis
1. Copper
ring 1.
Labu ukur 100ml
2. Timbangan 2. Timbangan
3. Oven
3.
Hot plate
4. Kaleng
timbang 4. Beaker glass
D.
Cara
Kerja
D.1.
Penetapan berat isi
1. Ambil
contoh dari tanah lapang dengan coperr ring
2. Oven
pada suhu
C selama 24 jam

3. Timbang
tanahnya dengan ringnya (X gram), hitung pula volume ring (π.
.t)

4. Hitung
Berat isi tanah dengan rumus BI=
g


D.2. Penetapan berat jenis tanah
1.
Panaskan air dalam beaker glasssebanyakj 250 ml sampai mendidih kemudian
dinginkan.
2. Timbang labu ukur 50 ml (A gram).
3. Isi dengan tanah kering oven ± 30 gr., timbang
berat labu ukur dan berat tanah didalamnya (B gram).
4. Tambahkan air kedalam labu sampai mengisi ¾
bagian labu, kemudian didihkan diatas hot plate.
5. lalu dinginkan sejenak.
6. Tambahkan air dingin yang sudah dididihkan ke
labu ukur lain untuk mencari berat jenis air.
7. Masukan air yang telah dididihkan ke labu ukur
lain untuk mencari berat jenis air.
8. Berat jenis tanah (g
) dapat dihitung dengan
rumus :

Berat labu ukur : A gram
Berat labu+tanah : B gram
Berat tanah : (B-A) gram
Volume tanah = 100 - volume air
= 100 - 

BJ
air = 

Ruang pori total = (1 -
) X 100%

E. Hasil Pengamatan
1. Berat
isi tanah
No
|
Contoh tanah
|
Berat tanah + ring
(gr) (
![]() |
Berat ring (gr)
|
Volume tanah
(π.
![]() ![]() |
Berat isi
![]() |
A
|
B
|
C
|
D
|
||
1
|
0-20 cm
|
277,08 gr
|
137,41gr
|
385,65
![]() |
![]()
= 0,36 g
![]() |
2
|
20-40 cm
|
284,77 gr
|
137,22 gr
|
313,51
![]() |
![]()
= 0,47 g
![]() |
2. Berat
jenis tanah
No
|
Contoh tanah
|
Labu ukur
|
Labu ukur + berat
tanah
|
Labu ukur + berat
tanah + air
|
Berat air
(C-B)
|
BJ air
|
Volume tanah
(Volume labu ukur –
![]() |
Berat jenis( g
![]() ![]() |
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
||
1
|
0-20 cm
|
51,44
|
81,48
|
163,04
|
81,56
|
0,94
|
100 -
![]() |
![]()
= 2,14 g
![]() |
2
|
20-40 cm
|
50,34
|
80,33
|
162,44
|
82,11
|
0,94
|
100 -
![]() |
![]()
= 2,37 g
![]() |
3. Ruang
pori tanah
No
|
Contoh tanah
|
Berat isi tanah ( g
![]() |
Berat jenis tanah ( g
![]() |
Ruang pori %
|
1
|
0-20 cm
|
0,36 g
![]() |
2,14 g
![]() |
(1 -
![]()
= 0,84 %
|
2
|
20-40 cm
|
0,47 g
![]() |
2,37 g
![]() |
(1 -
![]()
= 0,81 %
|
F. Pembahasan
Berat
isi tanah yang diambil di kota dryorejo gresik yang telah teramati pada
kedalaman 0-20 cm yaitu 0,36 g
sedangkan kedalaman 20-40 cm yaitu 0,47 g
. Tekhnik penetapan
berat isi tanah dilakukan dengan cara menetapkan kadar air tanah, kemudian
dengan data kadar air tersebut. Berat kering tanah dihitung seperti pada contoh
hasil penetapan berat volume. Perbedaan berat isi tanah kedalaman 0-20 cm dan
20-40 cm disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi berat isi
tanah kandungan bahan organik, semakin tinggi bahan organiknnya maka tanah akan
semakin poros sehingga berat isinya menjadi rendah. Kedalaman profil tanah yang
lebih dalam pada umumnya kerapatan tanahnya lebih tinggi dibanding tanah yang dangkal sehingga berat
isi tanah pada profil yang dalam pada umumnya lebih besar daripada tanah pada
profil yang dangkal hal ini dapat disebabkan karena kandungan bahan organik
pada tanah yang dalam lebih sedikit daripada tanah yang dangkal.


Dari
hasil pengamatan yang dilakukan berat jenis tanah kedalaman 0-20 cm adalah 2,14
g
sedangkan kedalaman
20-40 cm adalah 2,37 g
. Dari hasil pengukuran
tersebut hampir tidak begitu berbeda hal ini disebabkan oleh adanya beberapa
faktor yaitu tekstur tanah dan
partikel-partikel tanah yang ukuran partikelnya kasar, memiliki nilai berat
jenis yang semakin rendah. Bahan organik tanah memiliki berat jenis tanah
semakin banyak bahan organiknya semakin tinggi berat jenis tanahnya. Namun pada
hasil penghitungan tingkat porositas pada setiap kedalaman tanahnya didapatkan bahwa pada kedalaman 0-20
cm sebanyak 0,84% sedangkan 20-40 cm sebanyak 0,81%. Pada kedua profil tanah
tersebut tingkat porositas yang dapat dikategorikan yang baik ialah pada profil
tanah yang dalam. Karena pada porosista tanah yang rendah justru lebih banyak
tempat untuk menampung jumlah air yang ada sehinga cadangan air yang tersimpan
dalam tanah tetap ada. Hal tersebut dapat terjadi karena faktor bahan organik,
struktur tanah dan tekstur tanah. Porositas tanah tinggi apabila bahan organik
tinggi tanah-tanah dengan struktur granular/remah mempunyai porositas yang
lebbih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal)


G. Kesimpulan
Setelah
dilakukan kegiatan praktikum dan pengamatan serta pembahasanya maka dapat kami
simpulkan bahwa tanah yang baik itu
adalah tanah yang dipenuhi unsur organik di dalamnya. Karena bahan organik
dapat menentukan baik dan buruknya struktur, tekstur dan konssistensi pada
tanah. Pengertian berat isi tanah adalah berat tanah utuh dalam keadaan kering
dibagi volume tanah yang dinyatakan dalam g
sedangkan berat jenis tanah adalah
perbandingan antara butir tanah dan berat air suling dengan isi yang sama pada
suhu tertentu

H. Daftar Pustaka
-
Dramawijaya, M.Isa.1997 klasifikasi
tanah.Gadjah mada University press. Yogyakarta
-
Handayanto et al. 2009. Dasar ilmu
tanah.pustaka. Bogor
Soeparmadi,
Amin. 1995. Dasar-dasar ilmu tanah.pustaka.Bogor